Friday, April 24, 2009

Tujuh Pertaruhan Esei

Oleh Zen Rachmat Sugito

Zen RS adalah penulis esei muda yang cekatan. Lihai berdebat di koran-koran dan pelbagai ruang internet serta trampil mengurai gagasan dengan struktur kalimat yang memikat. Kini ia akan berbagi pengalaman dengan Anda.

1. PESAN UTAMA
(a) Cari poin terpenting dari topik yang ditulis.
(b) Berilah poin itu ruang yang cukup. Contoh: PKI [tonjolkan bahwa bukan PKI yang menjadi aktor utama tragedi ’65]; Agus Salim [tonjolkan bahwa dia orang sangat pintar dan punya rasa humor]

2. JUDUL YANG CERKAS

(a) Judul tidak harus rangkuman tulisan dalam satu kalimat.
(b) Judul bisa diambil dari salah satu kalimat/pernyataan/poin dalam tulisan.
(c) Cari kalimat/pernyataan/poin paling menarik dalam tulisan.
(d) Olah kalimat/pernyataan/poin paling menarik itu. Padatkan. Buat jadi ringkas.

3. LEAD YANG MEMIKAT

(a) Lead buruk bikin pembaca malas baca.
(b) Lead memikat bikin pembaca penasaran.
(c) Esai yang baik dimulai dari lead yang bagus.
(d) Carilah apa yang paling menarik dari tulisanmu (Kutipan, kesimpulan, pernyataan, atau pertanyaan) dan taruhlah itu di lead.
(e) Ada beberapa jenis lead: Kutipan langsung, kalimat pertanyaan, kesimpulan tulisan, deskripsi suasana, konteks/latar belakang sebuah masalah, kronologi kejadian.

4. PADAT DAN TIDAK BERTELE-TELE

(a) Perhatikan ruang dan biasanya ruang untuk esei terbatas.
(b) Tulis yang penting-penting saja.
(c) Buang kalimat/kutipan yang tidak penting.
(d) Jangan menulis seperti memindahkan curriculum vitae atau biodata.

5. KUTIPAN YANG MENGGODA

(a) Kutipan itu seperti parfum: bikin hidung mengembang, bisa pula mengempis.
(b) Harus tahu kapan kutipan ditulis sebagai “kutipan/kalimat langsung”, kapan sebagai “kutipan/kalimat tidak langsung”.
(c) Variasikan cara mengutip, baik langsung atau tidak.
Kutipan yang penting harus dijelaskan.

6. BAHAN/SUMBER

(a) Cari bahan/sumber sebanyak mungkin.
(b) Makin banyak makin mudah. Makin sedikit makin payah.
(c) Jika bahan sedikit, pilih beberapa yang paling baik. Olahlah itu. Jelaskan dengan bernas.
(d) Untuk menjelaskan, cari bahan pendamping untuk menjelaskan konteks.

7. LANCAR

(a) Menulis dengan lancar dan runtut itu pertaruhan utama penulisan esai.
(b) Sebagus apa pun kutipan, sumber dan lead, esai tetap buruk jika tidak lancar.
(c) Baca kembali esai, rasakan dengan peka, akan ketahuan di mana letak ketidaklancaran esai.
(d) Ritme tulisan harus dijaga.


Silakan dihubungi Zen RS di sini

No comments: